Minggu, 14 Agustus 2011

materi PKPR Puskesmas I Sumpiuh

NARKOBA / NAPZA
NARKOTIKA DAN OBAT BERBAHAYA
LAINNYA

NARKOTIKA
    PSIKOTROPIKA
      ZAT ADIKTIF LAINNYA NARKOTIKA
“ Zat/obat yg berasal dari tanaman/bukan tanaman baik
sintetis/semi sintetis yg dpt menyebabkan
penurunan/perub.kesadaran,hilangnya
rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri,dan dpt menimbulkan ketergantungan”

Contoh :  opium,heroin
       erythroxylon coca (tanaman   
    daun koka, kokain), codein, petidin, 
    canabis sativa (daun ganja,   
    cimeng,rasta, ulah, buda stik)  
   Apakah PSIKOTROPIKA ?

“ Zat/obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yg berkhasiat
psikotropika mll pengaruh selektif pd susunan syaraf pusat yg
menyebabkan perub. Khas pd aktifitas mental dan perilaku “

Contoh :    * Depresan/sedatifa =       
      mengendorkan/menenangkan ssp     
        (mogadon,diaz, valium,dll)

      * Stimulan = meningktkan keaktifan   
      sspkemamp fisik meningkat     
      (amfetamin.XTC,Inex)

      * Halusinogen=menimbulkan khayalan (LSD, 
      Mescaline,kecubung)
  BAHAN ADIKTIF ? 
 “ Bahan lain yg bukan Narkotika atau Psikotropika yg
penggunaannya dpt menimbulkan ketergantungan “

Contoh bhn adiktif : 
a.Alkohol pd minuman keras,tmsk tuak, brem bali,arak,
sake jepang.
b.Nikotin pd tembakau
c.Cafein pd kopi
d. Lem Alika aibon.
 “PECANDU” Apa itu ?
  
Adalah orang yg menggunakan /
menyalahgunakan Narkotika dan dlm
keadaan ketergantungan pd Narkotika,
baik scr fisik maupun psikis KETERGANTUNGAN
NARKOTIKA  

“ Gejala dorongan untuk menggunakan
Narkotika scr terus menerus, toleransi dan
gejal putus Narkotika apabila dihentikan “ MOTIF
PENYALAHGUNAAN 
OBAT-OBATAN &
MINUMAN KERAS  RASA INGIN TAHU TANPA SADAR AKIBATNYA
COBA-COBA KARENA PENASARAN
KARENA DIPENGARUHI TEMAN
AGAR TIDAK DITOLAK KELOMPOK / LINGKUNGANNYA
KARENA SETIA KAWAN
AGAR DIANGGAP SEBAGAI JAGOAN  DAN BUKAN PENGECUT
PELARIAN  /  JALAN  PINTAS  (MELEPASKAN  DIRI  DARI  TEKANAN  HIDUP,
BERBAGAI  PERSOALAN  PRIBADI,  KELUARGA,  SEKOLAH,  PACAR,  PEKERJAAN,
DLL)
MEMPEROLEH  TEMPAT  DIKALANGAN  REMAJA  DAN  TIDAK  DICAP  KUNO
DIPAKSA / DIANCA M
KEINGINAN UNTUK BERSENANG-SENANG ( JUST FOR FUN )
PENGERTIAN YANG SALAH BAHWA PENGGUNAAN YANG SEKALI-KALI TIDAK
MENIMBULKAN KETAGIHAN 
MUDAH MENDAPATKAN NARKOBA
RENDAHNYA PEMAHAMAN RELIGIUS /AGAMA SIAPA YANG
TERLIBAT
NARKOBA ? 1. PRIA / WANITA
2. SEGALA USIA
3. SEGALA JENIS RAS, SUKU, GOLONGAN
4. SEGALA PENGANUT AGAMA
5. KELUARGA BAIK-BAIK / BROKEN HOME
6. SOSIAL EKONOMI RENDAH SAMPAI TINGGI
7. PENDIDIKAN RENDAH SAMPAI TINGGI
8. PUNYA RUMAH MEWAH SAMPAI YANG 
    TINGGAL DI GUBUG REYOT
9. BEKERJA / PENGANGGUR
10. ANAK KYAI / ANAK JALANAN
11. SEGALA JENIS ARTIS
12. APARAT TNI/POLRI, BIROKRAT, PEJABAT
13. MEREKA YANG TERPERANGKAP DALAM DUNIA 
       HITAM : RAMPOK, MALING, COPET, PELACUR. DLL  CIRI-CIRI  PEMAKAI
NARKOBA 1. PERUBAHAN TINGKAH LAKU 
2. MARAH TIDAK TERKONTROL 
3. PEMBANGKANGAN TERHADAP DISIPLIN 
4. MEMINJAM / MENCURI UANG 
5. BARANG BERHARGA PEMBERIAN ANDA BANYAK YANG
HILANG
6. MENGENAKAN KACAMATA HITAM 
7. LAMA BERSEMBUNYI DI KAMAR MANDI, GUDANG, DLL 
8. PENURUNAN KEHADIRAN DI KELAS / PRESTASI SECARA
TIBA-TIBA ATAU TEMPAT KERJA
9. SERING MENYENDIRI, SERING BENGONG,
BERHALUSINASI 
10. MENJADI MANIPULATIF 
11. BERAT BADAN TURUN 
12. CARA BERPAKAIAN SEMBARANGAN, TIBA-TIBA
PENGGEMAR BAJU LENGAN PANJANG
13. DIDATANGI / DITELPON ORANG YANG BELUM DIKENAL
KELUARGA & TEMAN-TEMANNYA


 AKIBAT
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA !  1. ”Rusaknya”  Kesehatan
Fisik
2. ”Rusaknya”  Kesehatan Jiwa
3. PENJARA
4. OVERDOSIS (OD)MATI
5. HEPATITIS C
6. H I V / A I D S  Kenapa
NARKOBA
Marak di
Indonesia ?  1. KOMODITI BISNIS MENGGIURKAN
2. MUDAH MENYELUNDUPKAN
3. DIKENDALIKAN JARINGAN HITAM &  
      PUNYA TOKOH KUNCI PADA BIROKRAT /    
      APARAT
4. ORGANISASI SEMACAM MAFIA
5. BANYAK APARAT KEAMANAN   
     TERLIBAT
6. PERTUMBUHAN PENDUDUK
7. GLOBALISASI / TUNTUTAN KETERBUKAAN   
      PASAR
8. KEMAJUAN IPTEK KOMUNIKASI DAN       
     INFORMASI  Terima Kasih
Atas Segala Perhatiannya

materi PKPR Puskesmas I Sumpiuh

OLEH : TIM PKPR PUSKESMAS I
SUMPIUH  Gender  bukan  jenis  kelamin,  demikian  pula
sebaliknya
 Jenis  kelamin  dan  gender  berbeda  secara
signifikan namun saling berkaitan
 Kesetaraan  gender   dituntut  agar  terdapat
keseimbangan  antara  laki-laki  dan  perempuan
dalam  memperoleh  peluang/kesempatan  dalam
mengakses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam
pelaksanaan  pembangunan  serta menikmati  hasil
pembangunan  dalam  kehidupan  keluarga,
maupun dalam masyarakat, bangsa dan bernegara.  Pembahasan konsep gender
  Seks  adalah  jenis  kelamin  baik peerempuan
atau  laki-laki  yang  bersifat  biologis,  kodrati
sebagai karunia Tuhan yang maha kuasa.
  Gender  merupakan  pembagian  peran,
tanggung  jawab,  fungsi, hak dan  kewajiban pada
laki-laki maupun  perempuan  yang  dibentuk  dan
dikembangkan oleh sosial, budaya dari kelompok
masyarakat  yang  dapat  berubah  menurut  waktu
dan tempat serta kondisi setempat.  KEMISKINAN
- Rendahnya  status  kesehatan  erat  kaitannya
dengan kemiskinan.
- Kemiskinan  bisa  terjadi  pada  laki-laki  dan
perempuan, perempaun miskin di dunia  lebih
banyak jumlahnya daripada laki-laki.
- Indonesia    40%  rakyat  miskin,  lebih  dari
setengahnya adalah perempuan.
 
  PENDIDIKAN
- Status  kesehatan  yang  rendah  juga  erat
kaitannya dengan tingkat pendidikan
- Tingkat  pendidikan  perempuan  jauh  lebih
rendah  dibandingkan  dengan  tingkat
pendidikan laki-laki
- Di  seluruh  dunia,  50  %  lebih
banyakperempuan  yang  tidak  bisa  membaca
daripada  laki-laki  (UNDP  Human
development Report, 2001-2002).  Masalah  kesehatan  hampir  selalu  terkait
dengan  hal-hal  yang  menyangkut  seks  dan
gender
 Dengan  mengerti  berbagai  perbedaan
kebutuhan  dan  konsekwensi  pelayanan
kesehatan terhadap laki-laki dan perempuan 
pelayanan  kesehatan  akan  lebih  efisien  dan
efektif.  Peran Produktif
 Peran Reproduktif
 Peran di masyarakat
  Dari  ketiga  peran  di  atas,  maka  terlihat
dengan  jelas  adanya  ketidak-adilan  dalam
pembagian  peran  dan  tugas  antara  laki-laki  dan
perempuan.
    Dari 1,3 miliar penduduk miskin, 70 % adalah perempuan
 50 %  lebih perempuan  tidak dapat membaca dibandingkan
dengan laki-laki
 Lebih  banyak  perempuan  yang  menderita  gizi  buruk
daripada laki-laki
 Gaji  perempuan  biasanya  30-40  %  lebih  rendah
dibandingkan laki-laki dalam posisi pekerjaan yang sama
 Setiap  tahun,  paling  tidak  ½  juta  perempuan  meninggal
karena komplikasi kehamilan
 Di  negara  berkembang,  perempuan  hanya  menduduki  <
1/7 posisi administrator dan manager.
 Perempuan hanya menduduki 10% kursi kabinet nasional di
dunia  Kita  dilahirkan  sebagai  laki-laki  atau  perempuan
 seks
 Kita  belajar  bagaimana  berperilaku  sebagai  anak
laki-laki  dan  perempuan,  serta  laki-laki  dan
perempuan dewasa gender
 Gender meliputi :
- Peran  :  apa  yang  dapat  dilakukan  laki-laki  dan
perempuan
- Stereotipe  :  apa  yang  dianggap  sesuai  dan  biasa
dilakukan laki-laki dan perempaun
- Nilai  :  apa  yang mennurut  kita  terbaik  bagi  laki-
laki dan perempuan.  Berbagai jenis penyakit yang hanya menyerang
perempuan  saja  : penyakit kandungan, kanker
rahim dan kanker ovarium
 Berbagai  jenis  penyakit  yang menyerang  laki-
laki saja : kanker prostat dan haemophilia  Kondisi  kesehatan  perempuan  dipengaruhi  hal
yang  sama  denga  laki-laki,  tetapi  perempuan
mengalaminya secara berbeda karena :
- Tingginya  angka  kemiskinan dan  ketergantungan
ekonomi pada perempuan
- Perempuan mengalami berbagai kekerasan
- Sikap  negatif  terhadap  perempuan  dewasa  dan
anak perempuan
- Terbatasnya  kekuatan  yang  dimiliki  oleh
perempuan  karena  jenis  kelaminnya  dan
kehidupan reproduksinya
- Kurangnya  pengaruh  perempuan  dalam
pengnambilan keputusan.  Laki-laki    angka
kematian  laki-laki
akibat  kanker  paru-
paru  lebih  tinggi
daripada  perempuan
salah  satu  sebabnya
adalah ROKOK.

 Perempuan  
perempuan  tidak  bisa
memperoleh
pelayanan  kesehatan
yang  ia  butuhkan
karena  suami  dan
mertuanya  yang  lebih
banyak  memutuskan
kemana  dan  kapan
akan  ke  sarana
pelayanan kesehatan.  Laki-laki  tidak  terlalu  tertarik  untuk
mempelajari  kesehatan  seksual  dan
reproduksinya,  sehingga  pengetahuan mereka
cenderungan  terbatas.  Hal  ini  menebabkan
laki-laki  kurang  berminat  mencari  informasi
dan  pengobatan  terhadap  penyakit,  misalnya
penyakit infeksi menular seksual (IMS).  Menikah  pada  usia  muda  bagi  perempuan
berdampak  negatif  terhadap  kesehatannya,
namun  menikah  di  usia  muda  kebanyakan
bukanlah keinginan mereka, melainkan karena
ketidak berdayaannya (isu gender).  Memberi informasi yang lengkap kepada laki-laki
 Melibatkan laki-laki dalam merencanakan persalinan
 Melibatkan laki-laki dalam desa siaga
 Melibatkan laki-laki dalam KB
 Meyakinkan  laki-laki  perlunya  bersalin  dengan  bidan/tenaga
kesehatan
 Memastikan laki-laki mengenal tanda-tanda komplikasi
 Mengajak  kaum  laki-laki  untuk  menemani  pasangannya  ke
fasilitas kesehatan
 Meyakinkan  laki-laki  untuk menjamin  isteri mereka  agar  cukup
istirahat
 Mendorong  laki-laki  agar  isteri  mereka/perempuan
mengkonsumsi makanan bergizi
 Mendorong  laki-laki  agar  membantu  mengerjakan  tugas-tugas
rumah yang sesui
 Meyakinkan laki-laki untuk merujuk isterinya jika diperlukan
 Mendorong  laki-laki  agar  membantu  perempuan/isterinya
setelah bersalin.